Thursday 28 May 2009

KENAPA HARUS KAMU LINUX??? :-)

Pengalaman dari seorang yang gak tau sama linux.... Sempet sech bertanya kenapa kok linux di istimewakan oleh barack obama, yach dunia ini gak semua orangnya kaya, gak terpaku dengan OS yang mahalan kayak mikocok "BILL GATES" uuuupppssss gak sopan yach??? tapi biarin aja mau marah mau gak tu produk mikocok..... yach kalian pasti gak percaya yach indonesia sekarang menjadi negara nomor 1 yang menggungulkan distro-distro operating linux yach tau sendiri lah alasan indonesia jadi negara terbesar pengguna open source ini... waktu inget Bill gates menremehkan linux??? sekarang apa!!!!! windows jadi nomor bawah banget... berharap sech indonesia maju dengan opensource gak terpaku beli asli dan harus bayar mahal kalau gak make OS bajakan... memalukan!!!! oya jadi lupa curhat nehhhhh aku penjajal semua OS linux dan yang aku anggap paling uenak adalah OS "OPENSUSE" aku pengguna versi 10.3 kenapa aku make os ini karena kompieku bermerek dengan metherboard PCCHIPS dengan serial P55G.... semua alhamdulilah berjalan lancar, aku mau ceritain pengalaman dengan menggunakan openSUSE 10.3 ini..

etelah sebulan make OpenSUSE (dengan format tampilan Gnome) di rumah, akhirnya aku berhasil menyimpulkan beberapa ketidak-nyamanan sebuah sistem operasi gratisan. Ya namanya juga gratisan, jadinya jangan pernah berharap performa senyaman menggunakan sistem operasinya Oom Bill. Kecuali lebih stabil (aku nggak pernah mengalami dikit-dikit memory dumping kayak di Windows), OpenSUSE menyimpan kelemahan-kelemahan umum, such as:

1. Altec Lansing AVS 300-ku serasa bukan Altec Lansing.
Jadi ceritanya, di SUSE aku pake Banshee buat player lagu-lagu bajakan milikku. Tapi ya namanya barang gratisan, ndak ada fasilitas buat ngatur equalizer-nya. Otomatis Altec-ku nggak optimal. Suaranya nggak selepas biasanya, kayak ketahan di dalam. Suaranya Faiz, gitarisnya X-Class, band indie asal Pemalang, di prototype lagu yang judulnya “Mahysa” – lagu ini lagu lama karangannya dia buat band-ku, The Poison Kings – yang aslinya butut, jadi semakin terdengar butut (kapan-kapan lagunya ta’upload kalo sudah rekaman resmi di studio). Pengumuman: Faiz ini speed gitarnya rodo nggilani (meski nggak senggilani Yngwie Malmsteen), tapi bicara soal kualitas vokal? Oho, maaf-maaf saja.Jangankan Faiz, lha wong suaranya Judika “Indonesian Idol” yang nggombal habis-habisan itu, juga jadi jelek. Alhasil, aku nggak berani ndengerin suaraku sendiri via SUSE. Takut kecewa. Lha, kalo penyanyinya sendiri aja kecewa dengan suaranya sendiri, bagaimana mau mempertanggung-jawabkan performaku di hadapan publik? Band dengan massa terbesar se-MIPA Selatan Gadjah Mada ini bisa-bisa bubar gara-gara ditinggal penggemar.

2. Flashdisk nggak bisa di-detect kalo dari awal booting sudah kepasang.
Jangan sekali-sekali masang flashdisk sejak awal booting komputer. Mending masangnya entar-entar aja begitu masuk SUSE!

Entah kenapa, flashdisk memelas itu nggak pernah berhasil di-mount kalo sejak awal booting sudah nancep di slot USB. Tapi begitu dicabut dan dipasang lagi, wow, otomatis langsung ke-detect tanpa perlu di-mount lagi.

Sodara-sodari suka masang gambar latar di flashdisk via settingan desktop.ini? Nggak berguna. Di SUSE gambar latar seganteng apapun nggak bakal kelihatan. Yang tampannya audzubillah kayak aku aja nggak kelihatan, apalagi yang terlahir tidak setampan aku. Nggak percaya? Silahkan dites di Pogung Rejo B.19, Sleman, Yogyakarta.

3. Transfer file yang luambit banget.
Flashdiskku memang terkenal lambat. Barang murah soalnya. Sebijinya cuma $ 9, meskipun kapasitasnya nyampai 10 GB (kalo aku beli sepuluh). Tadinya aku pikir, itu memang pengaruh eksternal aja. Tapi kemarin malam, John Angga sudah membuktikannya.

Si John ini ceritanya mau ngopi 1 lagu dari Helloween yang judulnya “Future World”. Lagunya Helloween itu keren-keren, lho. Jarang bicara cinta. Biasanya bicara masalah kemanusiaan dan realita sosial. Tapi tentu saja tidak ada hubungannya antara tidak adanya tema cinta itu dengan kecepatan transfer. Pokoknya setelah ditunggu sampai lebih dari 15 menit proses transfernya nggak selesai-selesai, akhirnya komputernya ku-restart dan pindah ke Windows. Alhamdulillah, nggak sampai 1 detik, sebuah lagunya Hellowen berhasil tergandakan lagi. Kami-kami ini memang penggemarnya Captain Jack Sparrow, sang tukang bajak.

4. Mainan grafis mendingan jangan di sini.
Nggak banyak yang bisa kukatakan. Kalau sudah terbiasa dimanjakan dengan Corel atau Adobe, coba-coba mainan grafis di SUSE hanya akan menghasilkan pisuhan dan umpatan! Sudah, itu saja.

Nah, sekian saja laporan pandangan mata dari seorang newbie di dunia per-Linux-an. Tapi apapun itu, aku bakal lebih sering mengoprek sistem operasi yang ini ketimbang Windows. Bukan apa-apa, slot memory card-ku sudah agak kendor. Terlalu sering ditancep-cabut soale (bukankah barang apapun yang keseringan ditancep-cabut suatu saat pasti bakalan kendor? Mungkin untuk kasus-kasus kendor tertentu sudah ada solusinya. Masalahnya, sampai saat ini aku belum pernah nemu iklan dengan bunyi “Menerima gurah slot apapun di motherboard Anda”). Hal ini menyebabkan komputerku sering keluar blue-screen kalo nekat pake Windows. Tapi entah kenapa masalah seperti itu nggak pernah kutemukan di SUSE. Yeah, setidaknya sampai sejauh ini. Atas

Selama proses migrasi, tantangan terberat adalah bagaimana mengubah sistem operasi yang digunakan oleh para boss menjadi Linux. Boss-nya pun bukan sembarang boss, melainkan boss pemilik perusahaan.

Menghadapi staff atau supervisor hingga level manajer masih bisa dilakukan secara persuasif. Untuk supervisor dan staff kebawah malah bisa langsung pakai paradigma kekuasaan :-) , tapi kalau managing director menolak, masya kita mau berantem, nggak juga khan…
coba aja gak ada linux server-server di indonesia ini sudah jebol kena hantam virus kayak windows percaya gak???? SO MAJU TERUS DECH LINUX INDONESIA JADIKAN NEGARA INI MENJADI NEGARA YANG BANGGA TERHADAP OPEN SOURCE!!!
THANKS BY : ZUCHRI

Wednesday 6 May 2009

Beryl on slackware

kabar gembira bagi kaum pengguna linux slackware heheheeeee.. walapun aku bukan pengguna slackware mau bagi-bagi informasi kalau di linux slacware bisa dibuat animasi 3D kayak beryl.... heheheeee informasi ini berasal dari sobat saya yang ada di makasar yang salah satu pengguna dan ngefans banget ama yang namanya OS slackware... yach walapun diriku tetep mendukung OS kesayanganku yaitu beryl, nahhh informasi bagi pengguna slackware diriku mau bagi-bagi ilmu adapun informasinya gini untuk penyetingan desktop 3D multi mantab n multi keren...makasar slakers
How about slack?. Slack sepertinya tidak memperdulikan soal desktop buktinya sampe saat ini auto mount dengan hald tidak ada pada instalasi default. Namun seperti biasa bukan slackers kalau tidak bisa bikin seperti itu, kalau distro lain bisa slack juga bisa?.

Tapi jangan kuatir distro slackware ke depan (boleh liat di slackware-current) sepertinya sudah mendukung 3d desktop, terbukti dengan sudah di masukkannya x11 versi 7 dan juga compiz.

Gimana kalau sudah mau sekarang?, tenang! Banyak orang baek di komunitas yang sudah menyediakan segala sesuatunya untuk membuat desktop slackware ngejreng.
3D Desktop membutuhkan vga yang support 3d, X11 versi 7 keatas (sedangkan slack 11 masih versi 6.9) dan tentu saja program 3D Desktopnya. Untuk yang terakhir kita pilih beryl.

Saat versi beryl sudah ada yang 0.3 namun kita menggunakan yang versi 0.2 aja alasannya simple : Versi ini yang sudah saya coba dan jalan.

Cukup ceritanya sekarang saatnya membuat slackware tampil keren.

Kebutuhan pertama :
VGA Card dengan 3d Support. Silahkan periksa VGA Card Anda apakah tersedia dukungan 3D.
Kebutuhan selanjutnya :
Paket – paket yang terdiri dari X11 versi 7.1 keatas dan beryl. Untuk paket X11 bisa di ambil disini : https://sourceforge.net/project/showfiles.php?group_id=177157. Paket – paket wajib untuk di download adalah :

x11
x11-devel
x11-docs
x11-fonts
x11-fonts-cyrillic
x11-fonts-misc
x11-fonts-scale
x11-xdmx
x11-xnest
x11-xvfb

Lanjut ke paket beryl. Untuk source bisa ambil langsung ke http://www.beryl.org sedangkan yang paket slackware bisa ambil disini :
http://www.slackware-linux.org/easys/index.php?dir=packages%2Fberyl%2F
Paket – paket yang dibutuhkan adalah :

Beryl
Emerald themes
Emerald
Beryl plugins
Beryl-settings
Beryl-manager
Aquamarine
Libwnc

Nah kalau paket sudah siap semua, sekarang bagian yang susah.
Upgrade X11.
Hapus semua paket asli dari slackware 11 :

cd /var/log/packages/
removepkg x11-*
removepkg xscreensaver
removepkg freetype
removepkg fontconfig

sekarang install semua paket X11 yang sudah di download :

installpk x11-*

Dengan anggapan bahwa anda berada pada direktori tempat anda menyimpan hasil download X11 tadi.
Karena X11 versi 7 berbeda pathnya dengan X11 versi lama kita, maka kita harus membuat penyesuaian antara lain :
Setting di /etc/X11/xorg.conf
dari :

FontPath "/usr/share/fonts/X11/misc"

menjadi :

FontPath “/usr/X11R7/lib/X11/fonts/misc”

Dan seterusnya.

Abis itu setting ganti semua kata X11R6 menjadi X11R7 di file berikut :

/etc/ld.so.conf
/etc/profile
/opt/kde/share/config/kdm/kdmrc

Sekarang pastikan X berfungsi sebagaimana mestinya. Jika tidak, silahkan periksa kembali instalasi dan konfigurasi yang telah dibuat, kemungkinan terburuk adalah mengulang kembali proses upgrade X. :P.

Aktifkan dukungan 3D di VGA
Untuk Card yang sudah ada driver resmi dari vendor seperti Nvdia silahkan install driver tsb, sedangkan yang tidak coba periksa dokumentasi dari VGA yang anda gunakan. Parameter yang saya gunakan untuk menentukan aktif tidaknya 3d pada VGA card adalah dengan menjalankan program “glxgear”, jika program itu berjalan normal (tidak patah – patah) kemungkinan besar 3d vganya sudah aktif.

Khusus buat intel chipset seperti punyaku (i810), sesuaikan konfigurasi anda dengan konfigurasi xorg.conf saya seperti ini :

Section "Files"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/misc"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/cyrillic"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/100dpi/:unscaled"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/75dpi/:unscaled"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/Type1"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/100dpi"
FontPath "/usr/X11R7/lib/X11/75dpi"
# path to defoma fonts
FontPath "/var/lib/defoma/x-ttcidfont-conf.d/dirs/TrueType"
ModulePath "/usr/X11/lib/xorg/modules"
EndSection

Section "Module"
Load "i2c"
Load "bitmap"
Load "ddc"
Load "dbe"
Load "dri"
Load "extmod"
Load "freetype"
Load "glx"
Load "int10"
Load "type10"
Load "vbe"
EndSection

Section "Device"
Identifier "Intel Corporation Mobile 945GM/GMS/940GML Express Integrated Graphics Controller"
Driver "i810"
BusID "PCI:0:2:0"
Option "XAANoOffscreenPixmaps" "true"
Option "DRI" "true"
Option "NoDDC" "true"
EndSection

Section "Monitor"
Identifier "Generic Monitor"
HorizSync 28-64
VertRefresh 43-60
EndSection

Section "ServerLayout"
Identifier "Default Layout"
Screen "Default Screen"
InputDevice "Generic Keyboard"
InputDevice "Configured Mouse"
InputDevice "Synaptics Touchpad"
Option "Clone" "off"
Option "Xinerama" "off"
Option "AIGLX" "true"
EndSection

Section "DRI"
Group 0
Mode 0666
EndSection

Section "Extensions"
Option "Composite" "Enable"
EndSection


Di komputer yang saya gunakan dan beberapa komputer dengan VGA Card intel dengan module i810, setting diatas masih mengeluarkan pesan error mengenai modul dri yang tidak ditemukan pathnya.
Biasanya saya cuma membuat seperti ini :

# mkdir -p /usr/X11R7/lib/dri
# ln -s /usr/X11R7/lib/X11/modules/dri/i915_dri.so /usr/X11R7/lib/dri/

Sesuaikan saja dengan modul dri yang anda gunakan. Biasanya setelah tidak ada lagi pesan error di Xorg.0.log dan glxgear sudah bisa berputar dengan normal.

Setelah glxgear berputar mulus saatnya menginstall paket beryl. Tinggal ketikkan perintah :

# installpkg beryl-*.tgz
# installpkg emerald*.tgz
# installpkg aquamarine*.tgz
# installpkg libwnck*.tgz
# installpkg pygtk-2.8.6.i486-1kan.tgz
# installpkg glitz-0.4.4-i486-1sdd.tgz

Dua paket terakhir bisa di ambil linux-packages.net

Cek kembali jangan sampai masih ada dependency yang kurang.

# ldd /usr/lib/beryl/*.so |grep “not found”|sort |uniq

jika tidak ada output error berarti instalasi sudah selesai, silahkan lanjutkan dengan mengeksekusi beryl-settings untuk konfigurasi dan beryl-manager untuk menjalankan berylnya

Jika menginginkan beryl aktif setiap kali start (no matter what happen) buat saja sebuah file .desktop di ~/.kde/Autostart/
Misalnya :
File dengan nama beryl.desktop dengan isi :

[Desktop Entry]
Encoding=UTF-8
Exec=beryl | emerald --replace &
GenericName=
StartupNotify=false
Terminal=false
TerminalOptions=
Type=Application

Happy 3D Desktop

arman[at]makassar-slcakers[dot]org

Cara membuat dock ubuntu dapat di minimize dan maximaze

 Assalamualaikum wr.wb salam para pecinta opensource ubuntu, oke kali ini mau bagi tutorial yang mungkin para pecinta ubuntu yang belum mene...